-->
Sore ini mereka duduk berdua di taman tepi laut pinggiran kota. Saling bercerita. Cerita mereka merefleksikan endapan wawasan mereka masing-masing tentang Sejarah Nasional.

Seraya meyesap juice, percakapan vakum sejenak. Si gadis memanfaatkan kevakuman ini dengan membaca status-status di media sosial melalui smartphonnya. Si pemuda, melalui smartphonnya juga, memanfaatkan kevakuman itu dengan mencoba menulis sebuah status.

Selang dua menit, si gadis menatap ke arah si pemuda. Tanpa berpaling dari layar smartphonnya, si pemuda menerima tohokan tatapan si gadis dengan sensasi kebanggaan di hati. Dia tahu, si gadis menatapnya lantaran baru saja membaca status yang baru saja ia posting.

Bunyi status itu tentang perbandingan kepahlawanan Kartini dan Cut Nyak Dhien. Kebetulan hari ini merupakan hari lahirnya R.A. Kartini (21 April). Status tersebut berbunyi, “Kenapa hari lahirnya Kartini diperingati meriah, kenapa hari lahir Cut Meutia dan Cut Nyak Dhien tidak?”

“Aku mau tanya,” kata si gadis dengan intonasi ketus dan ekspresi geram, “Cut Nyak Dhien lahir pada tanggal?”

“Mmm…, aaa…, ngngng…, kita bisa search di Google,” jawab si pemuda tergagap.

“Jangan. Tak usah!” sela si gadis. “Cut Meutia lahir pada tanggal?” sambung si gadis.

“Mmm…, aaa…, ngngng…, kita bisa search di Google,” jawab si pemuda tergagap lagi.

“Jangan. Tak usah!” sela si gadis, lalu menyambung. “Laksamana Malahayati lahir pada tanggal?”

“Mmm…, aaa…, ngngng…, kita bisa search di Google,” jawab si pemuda tergagap lagi.

“Jadi, kamu mengenang jasa pahlawan Laksamana Malahayati, Cut Nyak Dhien dan Cut Meutia justru pada hari lahir R.A. Kartini?”


Ditanya begitu, si pemuda tercekat. Si gadis beranjak dari kursi, menuju meja kasir; membayar semua minuman, dan pergi meninggalkan si pemuda.

Tiga menit kemudian, dalam kesendirian yang menyedihkan, sebuah pesan pendek masuk ke HP pemuda itu. O, rupanya dari si gadis (yang kini entah di mana). Bunyinya, “Gimana sih kamu. Mengenang Suharto di tempat orang sedang merayakan hari lahirnya Sukarno. Mengenang Wali Hasan Tiro di tempat orang sedang merayakan hari lahirnya Suharto. Membenturkan Kartini dengan Cut Nyak Dhien di Facebook, padahal wilayah juang mereka berbeda.”

Si pemuda lemas membaca SMS itu. Selama ini dia tidak menyadari sistematika berpikir si gadis cantik pacarnya itu. Sekarang, sekonyong-konyong gebuan cintanya pada si gadis bertambah berkali-kali lipat. Lalu, sebuah pesan lagi masuk dari gadis itu.

“Mulai hari ini, hubungan kita: PUTUS. Maafkan atas sikap sepihakku ini. Kita memang tak cocok. Semoga Allah SWT memberimu pasangan yang lebih baik dariku. Jika kamu ingin hari lahir Cut Meutia dan Cut Nyak Dhien dirayakan semeriah hari lahir Kartini, ajaklah kawan-kawan LSM-mu merayakannya. Jika kamu tidak tahu tanggal lahir dua srikandi itu, search di Google.”

How to style text in Disqus comments:
  • To write a bold letter please use <strong></strong> or <b></b>.
  • To write a italic letter please use <em></em> or <i></i>.
  • To write a underline letter please use <u></u>.
  • To write a strikethrought letter please use <strike></strike>.
  • To write HTML code, please use <code></code> or <pre></pre>or<pre><code></code></pre>.
    And use parse tool below to easy get the style.
Show Parser Hide Parser

Tambahkan Komentar Tutup Komentar

Disqus Comments