-->
Islam itu "katro", kuno, plus menyeramkan karena dihuni banyak "jihadis" yang radikal dan reaksioner fundamentalis. Islam itu isinya "jidat hitam berjenggot" semua, plus berpeci putih dan celananya diatas mata kaki.

Islam itu "anti kemajuan", tak pernah menghirup tumpukan buku yang berjejer rapi di perpustakaan-perpustakaan universitas ternama dunia, apalagi mengenal dan paham soal metode penelitian ilmiah yang "evidence based" dan saintifik itu. Jauh deh. Makanya tak heran, mayoritas pemeluk Islam pun agak kurang "pede" dan mulai malu-malu memikul identitas keislamannya. Tak siap dikucilkan dalam dunia pergaulan global yang moderen berkemajuan itu.

Islam Dijadikan Kambing Hitam

Di DKI Jakarta hari ini (19/4/2017)"labeling" Islam yang seperti itu sangatlah kontras, mungkin karena kena imbas kompleksitas kepentingan Pilgub DKI yang rumit tak karuan. Akhirnya Islam dijadikan "kambing hitam" sebagai kekuatan nilai yang anti kebhinekaan, anti kemajemukan, dan anti kemajuan. Isu soal penerapan syariat Islam yang sadis "beringas" dan anti kemanusiaan pun digembar gemborkan memenuhi isi kepala publik. Seolah kalau kelompok Islam berkuasa di DKI Jakarta maka nilai-nilai kebebasan dan kemerdekaan individu akan terpasung dalam jeruji besi syariat Islam yang dipagari oleh cambuk dan pedang.

Ajaibnya labeling Islam yang seperti itu justru dihembuskan ke benak pemikiran publik yang mayoritas ber-KTP Islam. Seolah ingin menguji dan membenarkan hipotesis bahwa mayoritas publik ber-KTP Islam sudah kurang pede memangku identitas keislaman mereka.

Islam dijauhkan dari berbagai labeling kemajuan peradaban pengetahuan yang digagas dan dimotori oleh Al Kindi, Al Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Thufail, Ibnu Bajjah, Ibnu Khaldun, dan Ibn Rusyd. Padahal gagasan spektakuler "Manifesto Komunis" Karl Marx tak ubahknya "blue print" gagasan tingkat-tingkat kehidupan manusia yang secara eksplisit dijelaskan oleh Abenasir (Alpharibus atau Al Farabi) dalam kitabnya berjudul "Ara'ahl Madinah al Fadhilah" dan kitab "Al Siyasah Al Madaniyah".

Masih kurang? Silahkan telusuri jejak pemikiran Ib Rusyd (Averroes) di Eropa pada awal episode Renaisance, gagasan tentang Sekularisme Barat justru berpijak kokoh pada Averroisme yang menjadi "ideologi" peruntuh otoritas Gereja yang hegemonik di Abad Pertengahan. Sebuah "ideologi" yang menjadi salah satu pemicu lahirnya era Pencerahan di dunia Barat.

Lantas kenapa kita harus malu-malu memakai identitas keislaman kita?

How to style text in Disqus comments:
  • To write a bold letter please use <strong></strong> or <b></b>.
  • To write a italic letter please use <em></em> or <i></i>.
  • To write a underline letter please use <u></u>.
  • To write a strikethrought letter please use <strike></strike>.
  • To write HTML code, please use <code></code> or <pre></pre>or<pre><code></code></pre>.
    And use parse tool below to easy get the style.
Show Parser Hide Parser

Tambahkan Komentar Tutup Komentar

Disqus Comments